HISTORISITAS/SEJARAH HUBUNGAN AGAMA DAN SAINS

1. Pola Konflik Agama dan Sains

2. Konflik Antara Agama dan Sains


Konflik antara agama dan sains telah dimulai sejak abad ke-15M, ketika Galileo menentang paham Geosentris (bumi merupakan pusat tata surya) yang dianut oleh gereja. Galileo dianggap mengingkari keyakinan agamanya (kristen) bahwa bumi merupakan pusat edar tata surya.

Ketaksesuaian  agama dan sains berlanjut hingga masa sesudahnya (masa Newton/masa sains modern).



3. Transformasi Sains


Sejarah sains Eropa masa kebangkitan (abad 14 dan 15) mencatat bahwa sains muncul tidak hanya dalam rangka melepaskan hegemonik gereja sebagai institusi pemegang kekuasaan tertinggi, tetapi juga sebagai momentum transformasi sains ke dalam utilitas teknik (aplikasi nyata).


4. Sains Modern


Para ahli sepakat bahwa sejarah perkembangan sains modern beserta aplikasi teknologi yang ada sekarang diawali oleh Newton (mekanika klasik). Mekanika klasik Newton berdampak besar terhadap perkembangan ilmu pengerahuan saat itu. Konsep mekanika klasik Newton bersifat mekanistik deterministik (apabila kondisi awal dari sesuatu daoat ditentukan maka kondisi berikutnya dapat dipredisksi secara tepat).



5. Dampak Positif Paradigma Newton
Revolusi Industri (Inggris, abad ke-17) dengan penemuan mesin tenun dan mesin cetak.

Tahapan industrinya antara lain :

- Mekanisasi (abad ke-17)

-Energisasi (abad ke-18)

-Optimalisasi (abad ke-18 s.d. ke-19)

-Otomatisasi (abad ke-19 s.d. ke-20)


6. Dampak Negatif Paradigma Newton


-Penciptaan Alam Semesta ada dengan tidak sendirinya dan sesuai dengan agama (alam semesta ada yang menciptakan)

-Kehancuran Alam Semesta beberapa milyard tahun yang akan datang sesuai perhitungan waktu peluruhan neutron (inti aton) dan sesuai dengan agama (alam semesta tidak kekal).

-Membentuk masyarakat yang sekularistik

-Mengabaikan nilai-nilai regiusitas (mengabaikan unsur Tuhan karena merasa dapat memprediksi apa yang akan terjadi).


7. Puncak Konflik Agama dan Sains


Charles Darwin pada abad ke-19 memunculkan bukunya yang berjudul The Origin of Species (hanya dengan mengurutkan tulang tengkorak berusaha menghubungkan secara evolusioner). Temuan Darwin semakin memicu ketidakharmonisan hubungan antara ilmuan (orang yang menekuni sains) dengan agamawan (orang yang mendalami nilai dan ajaran Tuhan).


8. Masa Reda Konflik Agama dan Sains


Terjadi pada abad ke-20 yang memunculkan paradigma baru dalam ilmu pengetahuan dan istilah Mekanistik Deterministik diubah menjadi Probabilistik Relatifistik. hal ini di motori oleh ilmuan Heissenberg dan Scrodinger dengan Teori Mekanika Kuantum dan Albert Einstein dengan konsep ruang-waktu dan energi.

Probabilistik Relatifistik adalah Sesuatu yang memiliki banyak kemungkinan alternatif untuk memecahkan persoalan. paradigma ini melahirkan ilmu-ilmu baaru seperti material science, mikro elektrinika, kimia fisika kuantun, astrofisika, dan lain-lain.


9. Perbedaan Paradigma dalam konsep Newton dan Einstein yakni konsep Energi-Ruang-Waktu


Newton

Massa materi adalah kekal, ada dengan sendirinya dari dulu hingga sekarang (teori Stead State), sehingga ruang dan waktu adalah intitas yang terpisah

Einstein

Ruang dan waktu adalah entitas yang terkait satu sama lain menjadi dimensi tersendiri yaitu dimensi ruang-waktu, tanpa ada ruang maka tidak akan ada waktu.

0 komentar:

Posting Komentar

 
  • I.S.I.C. SUKA-KU © 2012 | Designed by Fandy Zelbestzer Aegelweard, in collaboration with Web Hosting , Blogger Templates and WP Themes