Pendidikan Karakter merupakan salah satu kunci utama menentukan tercapainya kesejahteraan hidup baik untuk diri sendiri, lingkungan maupun suatu bangsa. Bangsa yang baik terlihat dari karakter masyarakat yang baik. Pendidikan karakter tentunya di lakukan di dalam lingkungan individu yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat sehingga guru memiliki peranan penting untuk membentuk suatu karakter individu.
Untuk itu diperlukan pendidikan bagi individu di bidang agama, sosial, budaya dalam penerapan konsep SAINS dan Tekhnologi. Sehingga, seiring dengan berkembangnya era globalisasi, individu akan tebiasa dengan nilai-nilai moral yang terkait dalam konsep ilmu pengetahuan salah satunya Sains ( Ilmu Pengetahuan Alam ).
Sains tidak hanya untuk dipelajari saja , atau hanya jadi ilmu terapan dengan rumus dan perhitungan tapi bagaimana kita sebagai pendidik berusaha menanamkan nilai-nilai konsep yang terkandung dalam konsep Sains itu sendiri dalam nilai-nilai kehidupan. Hal ini penting untuk memperoleh kejelasan agar pendidikan karakter tidak terjebak pada ranah kognitif kembali, atau pada ukuran normatif saja bahkan hanya tercantum dalam RPP atau Silabus berkarakter yang saat ini sedang hangat dibicarakan.
Allah menciptakan alam semesta (termasuk manusia) tidaklah dengan palsu dan sia-sia (QS. As-Shod ayat 27).
Segala ciptaan-Nya mengandung maksud dan manfaat. Oleh karena itu, sebagai makhluk yang paling mulia, sekaligus sebagai khalifah di muka bumi, ini manusia harus meyadari terhadap tujuan hidupnya. Dalam konteks ini, al-Qur’an menjelaskan, bahwa manusia memiliki bebrapa tujuan hidup setiap yang Allah ciptakan pastilah memiliki fungsi dan nilai termasuk Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi. Di dalam kita suci Al-Qur’an pun sebenarnya sangat banyak sekali ayat-ayat yang berkaitan dengan Sains tinggal bagaimana kita sebagai pendidik bisa mengembangkannya dalam pembelajaran. Dari situ kita dapat mengembangkan bagaimana keterkaitan penerapan "Sains dan Agama dalam Pendidikan Karakter".
PENERAPAN SAINS DAN AGAMA DALAM PENDIDIKAN KARAKTER
Unknown
●
Minggu, Oktober 14, 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Search this blog
Popular Posts
-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bumi yang kita pijak ini hanya sekelumit kisah perjalanan ...
-
Sentral Keilmuan Integrasi-Interkoneksi Pengertian Integrasi-Interkoneksi Integrasi-interkoneksi merupakan upaya mempertemukan...
-
Sentral Keilmuan Integrasi Interkoneksi Latar belakang Integrasi Interkoneksi 1. Dikotomi pendidikan agama dan sains -->...
-
Pendekatan pemaduan islam sains sering menuai banyak konflik baik dari segi argumen ataupun pertentangan. untuk itu ada beberapa tokoh...
-
Pendahuluan Isu hubungan agama dan sains tidak selalu di isi dengan pertentangn dan ketidaksesuain. banyak kalangan yang berusaha mencari...
-
1. Landasan Normatif - Teologis Cara memahami sesuatu dengan menggunakan ajaran yang diyakini berasal dari Tuhan. Kebenaran Normat...
-
Terdapat 3 model integrasi interkoneksi, diantaranya : 1. Model Informatif Model informatif adalah suatu disiplin ilmu memberikan ...
-
Berbicara mengenai Paradigma sains dan agama atau yang biasa disebut sebagai relasi antara sains dan agama sangat riskan sekali di kal...
-
Berbicara mengenai strategi pengembangan saintek didalam islam memunculkan suatu paradigma baru. paradigma yang dimaksud adalah cara pan...
-
Agama Islam bersumber dari al-Qur’an dan Hadits. Kedua kitab suci yang ditinggalkan Rasulullah SAW menjamin manusia selalu pada jalan...
Categories
- Islam dan Sains (12)
Digital Clock
Visitor
Follower
Like This Website
DESIGN BY FANDY SAPUTRA. Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar