BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Bumi
yang kita pijak ini hanya sekelumit kisah perjalanan manusia dalam menghadapi
cobaan dan berlomba-lomba mencari tujuan untuk memperoleh ridho Allah SWT.
Begitupun alam semesta atau jagad raya ini semua telah tertuang di dalam
Al-Qur’an yang notabene adalah sebagai sumber dari segala sumber ilmu. Didalam
Al-Qur’an telah disebutkan tentang kejadian alam semesta dan berbagai proses
kealaman lainnya, termasuk penciptaan manusia sebagai makhluk sempurna yang
didorong hasrat ingin tahu nya serta dipacu akal nya untuk mencari tahu dan
menyelidiki segala sesuatu yang ada disekitarnya termasuk keingintahuannya akan
alam semesta ini.
Allah
SWT menciptakan alam semesta dan segala isinya untuk manusia agar
mempercayai bukti kebesaran-Nya bahwa alam semesta ini memang ada yang
menciptakan dan manusia wajib memanfaatkannya sebaik mungkin tanpa merusaknya.
Keingintahuan manusia tentang penciptaan alam semesta tidak hanya membaca ayat-ayat
Al-Qur’an saja, akan tetapi juga melakukan perintah Allah sehingga dapat
menemukan kebenaran yang dapat dipergunakan dalam pemahaman serta penafsiran
Al-Qur’an.
B. Rumusan Masalah
Untuk
memperkaya wawasan dan pemahaman pembaca tentang Penciptaan Alam Semesta dalam
Perspektif Islam, maka dapat disimpulkan beberapa pokok bahasan antara lain :
1.
Pengertian Alam
Semesta.
2.
Teori Penciptaan
Alam.
3. Karakteristik,
Mekanisme dan Tujuan Penciptaan Alam.
4.
Pandangan
Penciptaan Alam dalam Perspektif Islam dan Sains Modern.
5.
Hubungan Manusia dengan Alam Semesta.
C. Tujuan
1.
Untuk dapat
mengetahui apa itu Alam Semesta.
2.
Untuk dapat
mengetahui apa saja karakteristik dan tujuan dari Penciptaan Alam.
3.
Untuk dapat
mengetahui Ayat-ayat apa saja yang mencakup tentang Penciptaan Alam.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian
Alam Semesta
Alam Semesta adalah segala sesuatu yang ada pada diri
manusia dan di luar dirinya yang merupakan suatu kesatuan system yang unik dan
misterius. Alam semesta juga dapat didefinisikan segala sesuatu yang ada atau
yang dianggap ada oleh manusia didunia ini selain Allah
SWT beserta Dzat dan sifat-Nya. Alam dibedakan menjadi beberapa jenis
diantaranya alam syahadah dan alam ghoib. Alam syahadah dalam istilah Inggris
disebut Universe yang artinya seluruhnya, dan dalam bahasa sehari-hari disebut
sebagai alam semesta. Alam semesta merupakan ciptaan Allah yang diurus dengan
kehendak dan perhatian Allah. Allah menciptakan alam semesta ini dengan susunan
yang teratur dalam aspek biologi, fisika, kimia, dan geologi beserta semua
kaidah sains. Alam syahadah atau alam materi sering juga disebut dengan alam
fisik karena alam syahadah merupakan alam yang dapat dicapai oleh indera manusia
baik dengan menggunakan alat atau tidak, berbeda dengan alam ghoib yang tidak
dapat tercapai oleh indera. Alam syahadah dapat dibedakan menjadi alam raya
(makrokosmos) dan alam zarrah (mikrokosmos).Dan dapat pula dibedakan menjadi
alam nabati, hewani, dan insani Al Quran menggambarkan alam semesta laksana
sebuah kitab yang disusun oleh satu wujud yang arif, yang setiap baris dan
katanya merupakan tanda kearifan penulisnya.
Teori-teori Penciptaan Alam Semesta
Teori-teori Penciptaan Alam Semesta
- Menurut Teori Big Bang
Alam semesta telah diciptakan sekitar 15 miliar
tahun yang lalu.Tidak seorangpun tahu kenapa, mengapa, dan bagaimana alam
semesta ini terbentuk.Akan tetapi, dari beberapa penelitian yang memakan waktu
yang lama, bermunculanlah berbagai teori penciptaan alam semesta.Pada abad ke
19, banyak orang mempercayai teori alam semesta yang tetap. Teori ini
mengatakan bahwa alam semesta tidak memiliki permulaan, dengan kata lain alam
semesta ini telah ada sejak dahulu kala dan tidak berubah (statis).
Teori ini muncul dari kalangan materialis yang tidak percaya tentang
penciptaan.
Kemudian, pada abad 20 muncul suatu teori baru tentang
penciptaan alam semesta, yaitu teori Big Bang.Teori ini mengatakan bahwa alam
semesta memiliki permulaan.Pada teori ini, dikatakan bahwa alam semesta terbentuk
karena sebuah ledakan besar yang disebut Big Bang.Teori Big Bang merupakan
kebalikan dari teori alam semesta yang tetap. Teori Big bang menyatakan bahwa
alam semesta terbentuk oleh suatu ledakan besar. Pernyataan ini mengindikasikan
bahwa terdapat permulaan pada alam semesta.Banyak orang yang menganut paham
materialis yang tidak percaya dan menyanggah teori ini.
Akan tetapi, tidak lama setelah teori ini muncul, banyak
bukti -bukti yang ditemukan membenarkan teori ini seperti ditemukannya
sisa-sisa gema radiasi dentuman dari ledakan tersebut.Sungguh menakjubkan
karena sisa-sisa gema dentuman tersebut masih ada meskipun proses-proses
pendinginan dari dentuman besar tersebut telah berlangsung selama 15 miliar
tahun.Sisa-sisa radiasi gema tersebut dapat ditemukan pada suhu 5
kelvin.Kemudian teori Big Bang pun diterima oleh berbagai kalangan di seluruh
dunia.
- Menurut Al-Quran
Menurut pandangan Al Quran, penciptaan alam semesta dapat
dilihat pada surat Al Anbiya
ayat 30.
أَوَلَمْ
يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ كَانَتَا رَتْقًا
فَفَتَقْنَاهُمَا
وَجَعَلْنَا
مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلا يُؤْمِنُونَ
“Dan apakah
orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya
dahulu adalah suatu yang padu, Kemudian kami pisahkan antara keduanya.dan dari
air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga
beriman?”
Menurut ayat di atas dikatakan bahwa langit dan bumi
dahulunya merupakan satu kesatuan yang padu.
ثُمَّ
اسْتَوَى إِلَى السَّمَاءِ وَهِيَ دُخَانٌ فَقَالَ لَهَا وَلِلأرْضِ اِئْتِيَا
طَوْعًا أَوْ كَرْهًا قَالَتَا أَتَيْنَا طَائِعِينَ
فَقَضَاهُنَّ
سَبْعَ سَمَاوَاتٍ فِي يَوْمَيْنِ وَأَوْحَى فِي كُلِّ سَمَاءٍ أَمْرَهَا
وَزَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَحِفْظًا ذَلِكَ تَقْدِيرُ
الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ
“Kemudian
Dia menuju langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata
kepadanya dan kepada bumi, “ Datanglah kamu keduanya menuruti perintah-Ku
dengan suka hati atau terpaksa”. Keduanya menjawab, “Kami datang dengan
suka hati”
“ Maka
Dia menjadikannya 7 langit dalam 2 masa dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap
langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang
cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya`” (
Fushshilat 11-12)
Surat ini menerangkan bahwa yang pertama kali Allah ciptakan
sebelum ada bintang-bintang dan galaksi, adalah bumi, kemudian Allah swt
siapkan makanan di bumi bagi subject utama penciptaan alam semesta , yaitu
manusia. Baru setelah itu Allah ciptakan langit dan bintang-bintang dalam enam
masa.Seperti diterangkan dalam Surat Al A’raf ayat 54, alam semesta ini
diciptakan selama 6 masa.
إِنَّ
رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ
ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ
يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهُ حَثِيثًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ
وَالنُّجُومَ مُسَخَّرَاتٍ بِأَمْرِهِ أَلا لَهُ الْخَلْقُ وَالأمْرُ تَبَارَكَ
اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah
menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas
'Arsy.Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan
(diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing)
tunduk kepada perintah-Nya.Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak
Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.
Bumi sebelumnya adalah planet yang mati dan Allah
menghidupkannya dengan menu-runkan air dari langit.
وَمَا
أَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ إِلا لِتُبَيِّنَ لَهُمُ الَّذِي اخْتَلَفُوا
فِيهِ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
“ Dan
Allah menurunkan dari langit air dan dengan air itu dihidupkannya bumi sesudah
matinya.”. (QS`An Nahl ; 65).
Pertanyaannya adalah darimana air ini
berasal? Padahal waktu itu belum ada awan yang bisa menghasilkan hujan, belum
ada langit yang bisa menahan uap air.Maka satu-satunya kemungkinan asal air
adalah dari Arasynya Allah.
وَأَنْزَلْنَا
مِنَ السَّمَاءِ مَاءً بِقَدَرٍ فَأَسْكَنَّاهُ فِي الأرْضِ وَإِنَّا عَلَى
ذَهَابٍ بِهِ لَقَادِرُونَ
“ Dan
Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu Kami jadikan air itu
menetap di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar kuasa menghilangkannya.”(
QS Al- Mu’minun ; 18 )
Perhatikan
kalimat “lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi” , ini
menerangkan bahwa air bukanlah pemukim asli bumi tetapi pendatang
(alien).
وَجَعَلْنَا
مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلا يُؤْمِنُونَ
“
……….Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup, Maka mengapakah
mereka tiada juga beriman “ ( QS. Al-Anbiya ;30 ).
وَأَنْزَلَ
مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجْنَا بِهِ أَزْوَاجًا مِنْ نَبَاتٍ شَتَّى
“ …. Maka Kami tumbuhkan dengan air itu berjenis-jenis tumbuhan yang bermacam-macam “ ( QS Tha Ha ; 53)
وَاللَّهُ
خَلَقَ كُلَّ دَابَّةٍ مِنْ مَاءٍ
"Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air...(Q.S. An-Nur ; 45)".
Ketiga ayat tersebut makin menjelaskan kepada kita bahwa setelah air diturunkan ke bumi, maka sebelum Allah ciptakan hewan , tentunya yang terlebih dahulu Allah cipakan adalah tumbuh-tumbuhan sebagai cadangan makanan hewan. Kemudian hewan-hewan ada juga yang menjadi cadangan makanan untuk hewan-hewan predator.Semua jenis hewan, baik burung maupun hewan darat, ternyata menurut ilmu pengetahuan memang asal-usulnya dari hewan air. Misteri berikutnya adalah dikatakan dalam Al Qur’an bahwa langit dan bumi dulunya adalah suatu yang padu.Jadi bukan bumi dan bintang-bintang yang dulunya sesuatu yang padu.
Ketiga ayat tersebut makin menjelaskan kepada kita bahwa setelah air diturunkan ke bumi, maka sebelum Allah ciptakan hewan , tentunya yang terlebih dahulu Allah cipakan adalah tumbuh-tumbuhan sebagai cadangan makanan hewan. Kemudian hewan-hewan ada juga yang menjadi cadangan makanan untuk hewan-hewan predator.Semua jenis hewan, baik burung maupun hewan darat, ternyata menurut ilmu pengetahuan memang asal-usulnya dari hewan air. Misteri berikutnya adalah dikatakan dalam Al Qur’an bahwa langit dan bumi dulunya adalah suatu yang padu.Jadi bukan bumi dan bintang-bintang yang dulunya sesuatu yang padu.
أَوَلَمْ
يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ كَانَتَا رَتْقًا
فَفَتَقْنَاهُمَا
“ ………bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu
adalah suatu yang padu, kemudian kami pisahkan antara keduanya……. “ (
QS. Al-Anbiya ;30 ).
Karakteristik, Tujuan, dan Mekanisme
(Sunnatulloh) Penciptaan Alam
- Karakteristik
- Terbatas, segala sesuatu yang dapat tertangkap oleh indera, ruang dan waktunya terbatas.
- Berubah, segala sesuatu berubah tidak tahan lama, segala sesuatu yang dapat ditangkap oleh indera, keadaannya tidak akan berhenti, kalau tidak berkembang, ya rusak.
- Ditentukan.
- Bergantung.
- Relative.
- Tujuan Penciptaan Alam
Pada hakekatnya segala sesuatu yang tercipta, benda hidup
maupun mati, nyata ataupun tidak, semuanya adalah milik Allah semata yang pada
akhirnya semuanya akan kembali kepada-Nya. Baik secara suka atau terpaksa,
segala alam yang ada itu menjadi tunduk dan patuh pada hukum dan ketetapan
Allah.
Hanya karena sifat kasih dan saying dari Allah maka manusia
yangi ciptakan adalah diberi tugas sebagai kholifah di bumi ini bertugas untuk
megelola, membudayakan, memanfaatkan dan melestarikan alam. Tugas tersebut
diberikan kepada manusia karena Allah menciptakn manusia sebagai makhluk yang
terbaik, seperti yang disebutkan dalam surat At Tiin ayat 4. Manusia di dalam
kehidupannya di dunia dibekali oleh Allah dengan potensi dasar. Potensi dasar
itu dapat nampak dan dilihat dalam jiwa, raga, tubuh, dan ruh.
Dari potensi dasar manusia yang berupa akal yang bias
melahirkan daya berfikir dan daya nalar, akhirnya manusia dapat menundukkan,
menguasai, dan memanfaatkan alam. Dengan akal itu pula manusia dapat mengamati,
meneliti, menganalisis gejala-gejala alam yang timbul, dan menguasai
rahasia-rahasianya. Sehingga pada puncak penelitian dan penemuannya itu, akan
wujud dan keagungan Allah sebagai penciptanya.
Dengan demikian, tujuan alam diciptakan adalah bukan untuk
dirusak, dicemari, dan dihancurkan.Akan tetapi adalah untuk difungsikan
semaksimal mungkin dalam kehidupan. Tujuan alam diciptakan juga bukan
untuk disembah, dikultuskan, dan dimintai pertolongan. Akan tetapi adalah untuk
dikelola, dibudidayakan, dan dimanfaatkan dalam kehidupan.Pada akhirnya alam
diciptakan hanya sebagai fasilitas semata bagi manusia untuk mengenal dan lebih
mendekatkan diri pada Allah.
- Mekanisme alam (Sunnatullah)
Mekanisme alam atau sunnatullah adalah suatu ketentuan yang
telah ditetapkan Allah demi keteraturan, keserasian, dan keharmonisan alam
jagat raya ini serta kesejahteraan manusia yang hidup di dunia ini. Atau dengan
kata lain, sunnatullah dapat diartikan sebagai hukum-hukum Allah yang berlaku
di alam raya ini atau biasa disebut sebagai hukum alam. Hukum-hukum Allah
diantaranya ada hukum yang berkaitan dengan alam raya dan ada pula hukum yang
berkaitan dengan manusia.Kalau hukum Allah yang berlaku bagi manusia dalam
kehidupan bermasyarakat, disebut sunnatullah, kalau hukum yang berlaku antara
manusia dengan alam disebut dengan takdir.
Ada tiga sifat utama sunnatullah yang diterangkan dalam Al
Qur’an, yaitu :
- Exact (pasti) dalam surah Al Furqan : 2, At Tholaq : 3,
Surah Al-Furqan ayat 2 :
ٱلَّذي لَهُ مُلْكُ السَّماواتِ وَ
الْأَرْضِ وَلَمْ يَتَّخِذْ وَلَداً وَلَمْ يَكُنْ لَهُ شَريكٌ فِي الْمُلْكِ
وَ خَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ فَقَدَّرَهُ تَقْديراً
Artinya : Yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagiNya dalam kekuasaan(Nya), dan dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya.
- Immutable (abadi), dalam surah Al Israa : 77, Al An’am : 115,
Surah Al-Israa ayat 77 :
سُنَّةَ مَن قَدْ أَرْسَلْنَا قَبْلَكَ مِن رُّسُلِنَا ۖ وَلَا تَجِدُ لِسُنَّتِنَا تَحْوِيلًا
Artinya : (Kami menetapkan yang demikian) sebagai suatu ketetapan terhadap rasul-rasul Kami yang Kami utus sebelum kamu dan tidak akan kamu dapati perobahan bagi ketetapan Kami itu.
- Objective, dalam surah Al Anbiya ayat 105 :
وَلَقَدْ كَتَبْنَا فِي الزَّبُورِ مِنْ بَعْدِ الذِّكْرِ أَنَّ الْأَرْضَ يَرِثُهَا عِبَادِيَ الصَّالِحُونَ
Artinya : Dan sungguh telah Kami tulis didalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hambaKu yang saleh.
Segala sesuatu yang ada di alam semesta ini adalah ciptaan
Allah, maka segala sesuatu yang ada di alam ini Allah yang mengatur semuanya
dan Allah juga yang berkehendak untuk menetapkan semua yang ada di alam semesta
ini. Sunnah/ketetapan Allah antara lain sebagai berikut :
- Selalu ada dua kondisi saling ekstrim (surga-neraka, baik-buruk, benar-salah).
- Segala sesuatu diciptakan saling berpasangan, saling cocok atupun saling bertolakan.
- Selalu terjadi pergantian dan perubahan dari suatu kondisi yang saling berbeda.
- Perubahan, penciptaan, maupun penghancuran selalu melewati suatu proses.
- Alam diciptakn dengan keteraturan.
- Alam diciptakan dalam keadaan seimbang.
- Alam diciptakan terus berkembang.
- Setiap terjadi kerusakn di alam manusia, Allah mengutus seseorang untuk memberi peringatan atau memperbaiki kerusakan tersebut.
Pada intinya, Allah menciptakan alm semesta beserta isinya
dilengkapi dengan hukum-hukum (sunnatullah). Dan jika hukum-hukum tersebut
dilanggar, maka alam akan hancur. Itulah hakikat sunnatullah yang telah
ditentukan oleh Dzat Yang Maha Tinggi sebagai Sang Pencipta, Pengatur dan
tempat kembali seluruh alam.
Hubungan Penciptaan Alam dalam
Pandangan Islam dan Sains Modern
Diantara segi
kemukjizatan Al-Qur’an adalah adanya beberapa petunjuk yang detail mengenai
ilmu pengetahuan umum yang telah ditemukan terlebih dahulu dalam Al-Qur’an
sebelum ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern. Penciptaan alam berdasarkan
konsep Islam dan Sains modern ternyata memiliki hubungan, dan dari beberapa
hasil observasi kosmolog ternyata banyak yang sesuai dengan beberapa firman
Allah SWT, antara lain sebagai berikut:
Surat Az-Zariyat ayat 47:
وَالسَّمَاءَ بَنَيْنَاهَا بِأَيْدٍ وَإِنَّا لَمُوسِعُونَ
(Artinya) “Dan langit kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya.”
Menurut Baiquni
yang dimaksud Banayna bi’abidin oleh ayat ini adalah ketika ledakan
besar terjadi dan inflasi melandanya sehingga beberapa dimensinya menjadi
terbentang. Sedangkan yang dimaksud dengan inna lamusi’un, adalah
Tuhan yang membuat kosmos berekspansi. Pernyataaan ini diperkuat oleh maksud
lafal yang terpakai, yakni isim al-fa’il, active participle yang
menunjukkan bersifat tetap dan permanen seperti yang dikemukakan sebelumnya.
Hal ini berarti ekspansi alam berlangsung sejak ledakan besar sampai
seterusnya.
Kata musi’un
dalam bahasa arab sangatlah tepat diterjemahkan sebagai “meluaskan” atau
“mengembangkan” yang sesuai dengan penjelasan sains masa kini bahwa alam
semesta memang meluas atau mengembang. Stephen Hawking, dalam A Brief
History of Time (1980), mengatakan bahwa penemuan bukti mengembangkannya
alam semesta merupakan salah satu revolusi terbesar dalam ilmu
pengetahuan abad ke-20. Berdasarkan teori Bing Bang yang telah diterima, alam
semesta terbentuk sekitar 13,7 miliar tahun lalu dan terus mengembang sejak
saat itu. Pakar-pakar Astronomi mengenali empat model grafik alam semesta di
masa akan datang, yaitu accelerating expansion (pengembangan yang
bertambah cepat), open universe (alam semesta terbuka), flat
unirvese (alam semesta datar), dan closed universe (alam semesta
tertutup). Model closed universe menjelaskan bahwa suatu saat alam
semesta akan mengerut.
Hubungan
Manusia Dengan Alam Semesta
- Hubungan Historis
Asal usul manusia dikaitkan dengan keberadaan alam semesta
ini dilandaskan pada adanya persamaan bentuk morfologis dan fisiologis (dan
alas an yang bersifat ideologis). Pada abad ke 19 muncul suatu pemahaman asal
usul manusia yang dikaitkan dengan primata.Penciptaan manusia pada awal
kehidupan dari Ramapithecus-oseopithecus-Australopithecus-Pitecanthropus
Erectus-Neandertal-Homo Sapien yang kini dikenal sebagai manusia modern seperti
sekarang ini.Dari evolusi awal terciptanya manusia yang rumit inilah ada
hubungan historis/sejarah antara manusia dan alam semesta.
Kerumitan yang ada pada persoalan asal usul manusia hamper
sama dengan kerumitan asal usul alam semesta. Apalagi jika dihubungkan bahwa
evolusi manusia dahulu sampai sekarang sesungguhnya menyangkut perubahan
gejala-gejala jagat raya/alam meliputi tingkah laku, unsure, atom, dan elemen.Dari
hal itulah terdapat hubungan historis antara manusia dan alam semesta.
- Hubungan Fungsional
Proses penciptaan manusia adalah integral dari alam semesta.
Dalam sisitem kosmos, manusia dan alam semesta merupakan satu kesatuan yang tak
terpisahkan.Karena memiliki keunggulan dalam system kesadaran, maka alam
semesta menjadi obyek yang penting dalam kehidupan manusia.Seiring dengan
kemajuan pengetahuan terhadap alam dan teknologi yang diterapkannya,
menempatkan alam semesta dalam posisi sebagai sumber kehidupan yang tidak
terbatas bagi manusia.Maka wajarlah jika semakin dalam pengetahuan semakin
teraasa hubungan antara fungsi manusia dan fungsi alam.
Salah satu teori yang menunjukkan hubungan antara manusia
dengan alam adalah teori anthroposentris yang menyebutkan bahwa manusia menjadi
pusat alam. Maksudnya semua yang ada di alam adalah untuk manusia, seperti
firman Allah dalam Q.S. Al Baqarah ayat 29:
هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُم مَّا فِي الأَرْضِ جَمِيعاً ثُمَّ اسْتَوَى
إِلَى السَّمَاء فَسَوَّاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ
عَلِيمٌ
Artinya : “Dan Dialah Allah yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu. dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.”
Menurut
pandangan Islam, manusia ditempatkan sebagai rahmat bagi alam. Seperti
disebutkan dalm Q.S. Al Anbiya ayat 107 :
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِي
Artinya : ”Dan tiadalah kami mengutus kamu melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.”
Pada intinya, alam dan manusia saling bergantung, alam menyediakan
segala sesuatu yang manusia butuhkan, dan alam membutuhkan manusia untuk
menjaga kelestariannya.Alam diciptakan oleh Allah sebagai objek untuk
mengembangkan potensi dan pengetahuan yang dimiliki manusia agar mereka bisa
berkembang dan memakmurkan alam, dan mengetahui tanda-tanda kebesaran
penciptanya, yaitu Allah SWT.
Kesimpulan
- Alam adalah segala sesuatu yang ada atau yang dianggap ada oleh manusia di dunia ini selain Allah beserta Dzat dan sifat-Nya. Alam semesta adalah segala sesuatu yang ada pada diri manusia dan di luar dirinya yang merupakan suatu kesatuan system yang unik dan misterius dan dapat dicapai oleh indera manusia yang merupakan ciptaan Allah yang diurus dengan kehendak dan perhatian Allah.
- Teori Big bang menyatakan bahwa alam semesta terbentuk oleh suatu ledakan besar.Pernyataan ini mengindikasikan bahwa terdapat permulaan pada alam semesta.
- Al Qur’an menerangkan bahwa yang pertama kali Allah ciptakan sebelum ada bintang-bintang dan galaksi, adalah bumi, kemudian Allah swt siapkan makanan di bumi bagi subject utama penciptaan alam semesta , yaitu manusia. Baru setelah itu Allah ciptakan langit dan bintang-bintang dalam enam masa.Seperti diterangkan dalam Surat Al A’raf ayat 54, alam semesta ini diciptakan selama 6 masa.
- Karakteristik integral alam ada 5, yaitu terbatas, berubah, tergantung, ditentukan, dan relative.
- Tujuan alam diciptakan adalah bukan untuk dirusak, dicemari, dan dihancurkan. Akan tetapi adalah untuk difungsikan semaksimal mungkin dalam kehidupan. Tujuan alam diciptakan juga bukan untuk disembah, dikultuskan, dan dimintai pertolongan. Akan tetapi adalah untuk dikelola, dibudidayakan, dan dimanfaatkan dalam kehidupan.Pada akhirnya alam diciptakan hanya sebagai fasilitas semata bagi manusia untuk mengenal dan lebih mendekatkan diri pada Allah.
- Mekanisme Alam (Sunnatullah) adalah ketentuan-ketentuan Allah sebagai hukum yang mengatur alam semesta ini beserta isinya.Allah menciptakan alm semesta beserta isinya dilengkapi dengan hukum-hukum (sunnatullah). Dan jika hukum-hukum tersebut dilanggar, maka alam akan hancur. Itulah hakikat sunnatullah yang telah ditentukan oleh Dzat Yang Maha Tinggi sebagai Sang Pencipta, Pengatur dan tempat kembali seluruh alam.
- Hubungan historis manusia dan alam semesta adalah terletak pada kerumitan proses permulaan keduanya ada di dunia ini. Alam dan manusia saling bergantung, alam menyediakan segala sesuatu yang manusia butuhkan, dan alam membutuhkan manusia untuk menjaga kelestariannya.Alam diciptakan oleh Allah sebagai objek untuk mengembangkan potensi dan pengetahuan yang dimiliki manusia agar mereka bisa berkembang dan memakmurkan alam, dan mengetahui tanda-tanda kebesaran penciptanya, yaitu Allah SWT.
Sumber
BalasHapus